Bulan Madu Ekonomantis ke Jogja

Awalnya aku kurang semangat dan antusias dengan bulan maduku ini, karena semula aku sudah merencanakan untuk bsia bulan madu ke Bali. Semua tentang Bali, mulai dari hotel sampai tempat2 menarik termasuk tempat makan sudah aku rencanakan, tapi ternyata impian itu tdk bsia terwujud karena keterbatasan dana (sebenarnya sih ini karena kita aja yg takut habis besar2an, padhal setelah diitung2, harusnya bisa aja ke Bali).

perjalanan bulan maduku ke Jogja gak kalah menyenangkan kok. Aku mencoba yg tidak biasa, lg pula kalau pergi dengan orang yg kita cintai kan enak aja, ya gak sih? Hehehe. Kunamakan perjalananku bulan madu ekonomantis, karena perjalanan kami dengan biaya yg ekonomis namun tetap rimantis donk. Siapa bilang di Jogja tidak bisa bulan madu romantic? Bisa kok asal kita tau tempat2nya! ;)

HARI PERTAMA
Mulai dari berangkat naik Kereta Api Taksaka senin 11 Okt malam, harga tiket @Rp.230.000

Sampai di Jogja selasa pagi, dan kita belum punya tempat penginapan. Dengan modal google dan telepon, kutelpon hotel2 terdekat dari Malioboro, karena itu yg terdekat dari stasiun sebelum kita mencari tempat lainnya lagi.

Akhirnya, kami memutuskan jalan kaki dari stasiun tugu menuju hotel di daerah sastrowijayan, deket malioboro. Disana banyaks ekali hotel2 dengan harga variatif. Karena badan kami sudah lelah, kami memutuskan nginep di hotel merbabu, jl sastrowijayan wetan (masuk gang kecil). Permalamnya Rp.170rb (ac+sarapan roti). lumayan lah untuk istirahat malam ini.

Setelah dapat hotel, kami langsung cari sarapan yg terdekat dari hotel. Ada sop ayam pak min klaten. Enaak deh, apalagi harganya murah bgt, Cuma 4rb per porsi untuk nasi + sop campur. Suamiku tumben2 abis 2 porsi lho! Hehe

Setelah itu kami berkeliling malioboro, tujuan utama ke Mirota, mencari oleh2 unik, abis itu menuju keratin. Naik becak Cuma 10rb PP, kami diantar ke museum kereta, keraton (tiket 5rb), taman sari, sampai menjelnag siang kami makan gudeg Bu Widodo di jalan wijilan. Menurutku rasanya biasa aja, karena aku menemukan gudeg yg lebih enak dari ini. Makan gudeg menghabiskan 23rb berdua.



Setelah itu kami kembali ke hotel, dan karena kecapean kami tidak sadar sampai tertidur baru bangun jam 12 malam! Teringat belum makan malam, akhirnya kami cari makan malam di lesehan malioboro. Nasi goreng biasa per porsi 12rb, rasanya tidak enaakkk.. saya gak merekomendasikan disini



HARI KE-2
Sarapan pagi yg tidak memuaskan di hotel, aku berniat mencari sarapan lain. Sebelumnya kami mencari rental motor dulu untuk berkeliling.

Akhirnya kami dapat di rental MHJ, dekat stasiun tugu, jl pasar kembang. Orangnya baiikk bangettt, harganya 70rb dan kami bisa mengembalikan besok paginya. Lumayann kan. Pak Muhaji si pemilik juga sangat baik, beliau bisa lho dijadikan petunjuk kota Jogja, mulai dari kuliner, tempat wisata sampai tempat belanja.






Lalu aku mencari sarapan lotek, dapet di deket taman sari. Harganya murmer 4rb udah kenyang..









setelah itu kami siap2 untuk check out dan mencari penginapan lain. Kali ini kami memutuskan nginap di agk pinggir kota sedikit, agar lebih murah. Kami nginep di wisma Ary’s jl suryodiningratan. Tempatnya enak, terkesan alami dengan tembok bata. Harganya 200rb per malam (AC, TV, air panas, sarapan). Tapi entah kenapa, pas malam aku sedikit takut dan kurang nyaman tidurnya. Sebenarnya enak lho tempatnya.



Siang harinya dengan motor sewaan, kami menuju ke kaliurang. Di perjalanan, kami meyempatkan diri mampir dulu ke RM jejamuran di Sleman yg lagi popular banget disana. Enakk banget. Semua menu terbuat dari jamur. Kami pesan sate jamur, tongseng jamur, jamur asam manis. Rasanya siang itu langsuung penuh perut kami karena kekenyangan. Selama makan, kita juga disuguhi iringan music live oleh penyanyi setempat, suaranya ok banget dehh.. tempatnya juga nyaman, terbayar lah jauhnya menuju Rumah makan ini. Menu makanan semua itu kami Cuma habis 50rb berdua.





Di kaliurang ternyata tidak seramai yg kami bayangkan. Jalan2nya sepi, hotel2 juga terlihat sepi. Untungnya kami gak jadi memutuskan menginap disini. Jalan2 sebentar di kaliurangs etelah sampai atas, kami turun lagi ke bawah. Perjalanan juga kurang menyenangkan karena hujan, akhirnya terpaksa kami banyak berteduh. Ini yg menghabiskan waktu sia2. Tapi karena bersama suami tercinta, tentunya asik aja hehe. Tiket masuk ke kaliurang 5rb berdua sama motor.


Pulang dari kaliurang, kami istirahat sebentar di hotel, lalu mulai googling cari hotel buat besoknya. Karena besok adalah malam terakhir kami di Jogja, jadi kami sengaja mencari yg lebih special dan berkesan. Akhirnya kami dapat hotel Rumah mertua di palagan tentara pelajar (monjali). Letaknya memang jauh dari kota, tapi sangat tenang dan nyaman. Biasanya disini selalu fullybooked tp untungnya kami masih dapat kamar standar dengan harga 295rb per malam.






Sepulang bayar DP di rumah mertua, kami makan malam romantic di pecel solo warung tempo dulu. Tempatnya sangan klasik dengan suasana Jawa tempo dulu. Mulai dari kursi, meja, hiasan, perabotan, sampai bangunan bergaya antik jawa. Menu makanan yg kami pilih, nasi brongkos dan nasi liwet. Minumannya aku memilih minuman gula jawa dan jahe, lalu minman asam. Enakk bangett. Benar2 terasa di Jogja! Harganya juga terjangkau, kami Cuma habis 60rb berdua, dengan makanan n pelayanan yg memuaskan.





HARI KE-3
Setelah sarapan Mie instan di hotel, kami makan nasi pecel di alun2 selatan keraton. Sangat murah, kami aja sampai kaget karena berdua Cuma habis 3rb saja. Cara mencari pecel ini gampang. Keliling saja alun2 selatan keratin, cari penjual pecel yg mangkal, karena dialah satu2nya yg jual pecel disitu.




Siang harinya, sebelum kami berangkat ke rumah mertua, kami sempatkan dulu untuk belanja di pasar beringharjo. Disini harus pinter nawar, karena kalo gak harganya bsia sama aja seperti di tanah abang. Setelah itu makan siang soto sulung pertama di Jogja yg sangat terkenal, di stasiun tugu. Murah meriah Cuma habis 17rb berdua.
Di rumah mertua guest house kami sangat menikmati suasananya. Apalagi di pinggir kolam renangnya, romantiss banget saat malam. Cocok nih untuk yg mau candle light dinner dengan pasangan. Rencananya kami juga mau makan malam romantis disini, tapi sayangnya karena begitu lihat harga2 menu dari dalam kamar, kami langsung memutuskan untuk cari makan di luar saja, hehehe mahal banget boo.. lebih baik uangnya buat oleh2 aja belanja di beringharjo besok ;)

Akhirnya kami makan di warung special sambal SS, di jl Monjali. Kami langsung kalap memesan semua yg kami mau. Mulai dari sambal terong, sambal belut, plecing jawa, ikan wader, ikan bawal,tempe+tahu goreng, wahh puas deh pokoknya apalagi untuk penyuka sambal. Karena disini tersedia banyak sekali pilihan makanan sambal. Harganya juga murah. Makan sebanyak itu kami Cuma habis 30rb, hihihi kalo di rumah mertua kami Cuma dapet 1 minuman aja tuh, bahkan masih kurang.. pulangnya untuk menghangatkan badan, kami ke susu SS, amsih di Jl. Monjali. Minum STMJ dan kopi susu Cuma habis 11rb, enakkk.. terpuiaskan sudah makan2 hari itu, istirahat buat hari esok

HARI KE-4 (terakhir)
Sarapan pagi di pinggir kolam rumah mertua. Cukup romantis meski pagi hari. Menu sarapan lengkap ini termasuk dalam paket menginap.




Sepulang dari rumah mertua kami ke daerah selokam mataram, dekat UGM. Disana ada gudeg yg enaak banget, namanya gudeg Yu’ Jum. Letaknya memang masuk ke dalam gang, tapi Tanya aja semua orang disitu pasti tau. Ini baru namanya gudeg Jogja! Pass banget. Apalagi diiringi nyanyian musik keroncong. Rumah makan yg sederhana juga membuat kita betah berlama2 disini. Kami habis 20rb untuk berdua.





Setelah itu kami jalan2 ke Imogiri, tempat makam para Raja Solo dan Jogja. Jaraknya memang cukup jauh dari Kota, sekitar 1 jam perjalanan motor. Disana kita menaiki tanggak yg jumlahnya 400an. Tapi tenang aja, ada pemandunya yg akan member kita tips untuk tidak capek menaiki anak2 tangga itu. Kalo aku sih pegelnya setelahnya, besoknya kaki rasanya kaku semua, hehehe.. disini pemandunya emmang sangat komersil, sehingga Ia tidak malu menyebutkan sejumlah angka untuk bayarannya.





Sepulang dari imogiri, hujan cukup deras, akhirnya di kota, kami makan bakwan malang PM. Enak banget deh, di Jakarta aku belum menemukan seenak ini dengan harga 5rb. Setelah itu kami beli oleh2 di jl. Ks tubun bakpia pathok 75. Menunggu malam, karena kereta kami berangkat malam, kami sempatkan ke pusat kaos di belakang malioboro. Letaknya di belakang hotel malioboro inn, masuk ke dalam gang ada kios kecil jual kaos. Katanya sih para pedagang malioboro mengambil barang dari sini. Harganya memang dibawah harga pasar.

Tanpa terasa selesai sudah perjalanan kami, sebelum berangkat kami isi perut dulu dengan makan soto sulung stasiun tugu lagi. Ini sih karena tidak ada pilihan lain, saat itu hujan turun deras,dan bawaan kami sangat banyak. Rencana mau makan mangut lele, oseng2 mercon, ke angkringan lek Man juga gagal kami wujudkan karena hujan dan kondisi yg tdk memungkinkan. Ohya, kalau mau beli oleh2 dadakan di stasiun tugu ternyata harganya juga gak mahal kok, di twins, banyak banget oleh2 Jogja yg bisa dibeli.


Selamat tinggal Jogja, dan selamat kembali Jakarta, huaaa selamat datang juga untuk kerjaan yg menumpuk di kantor, hihihi.. suatu hari kami berharap kembali lagi tentunya